Friday, September 16, 2011

Otopsi Pertama


Bismillahirrahmanirrahim...

Siang itu kuliah nggak juga dimulai, usut punya usut, ada jadwal otopsi! Wow, aku senang karena memang belum pernah, tapi semangatku menyusut begitu tau kalau otopsi itu lama, hahaha. Mana ada 3 jenazah yang bakal calon diotopsi lagi, waduh. Akhirnya aku shalat dhuhur dulu, setelah itu siap-siap lagi pake masker, sarung tangan dobel, skoret. Yay. Siap tempur. Ternyata jenazah baru, akibat kecelakaan kerja.

Banyak wartawan! Begitu 3 peti dimasukkan ke kamar otopsi, kami masuk, pintu ditutup. Jenazah pertama Warga Negara Asing, jadi bukan kewenangan kami, harus hati-hati untuk melakukan tindakan terhadap WNA. Jadi begitu dilakuk
an visum luar, kami kembalikan lagi ke peti. Diputuskan hanya dilakukan otopsi pada jenazah kedua, karena jenazah ketiga adalah muslim *mungkin ini alasannya otopsi ditolak*.

Hmm, yang udah masuk forensik pasti tau prosedur otopsi seperti apa. Begitu yaa, kira-kira, ternyata seorang ahli forensik butuh tenaga kuat juga untuk memainkan pisau, gunting, gergaji, dan lain-lain. Kami mengambil sampel dari jantung, hati, ginjal, cairan lambung, urin, darah, otak. Selesai. Rekonstruksi abdomen dan kepala. Mandikan, pakai baju lagi.

Jenazah ketiga, seorang muslim, dibungkus kafan secara islam, jadi kami cuma visum luar.

Selesai! Dan ternyata nggak terlalu lama, 3 jam kira-kira. Dan tahu aku jadi apa? Fotografer! :D Pake kamera 550D Canon punya temen. Tapi ternyata nggak terlalu bagus hasilnya karena aku nggak pinter ambil foto.



No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...