Wednesday, May 2, 2012

Pulang

Bismillahirrahmanirrahim...

Di bangsal anak, ada satu kamar yang berisikan 6 bed, dinamakan kamar pengawasan. Pasien yang tingkat kegawatannya paling tinggi dikamarkan di kamar itu. Kebanyakan pasien yang kutemui di sana adalah pasien meningitis, ensefalitis, epilepsi yang masih sering kejang, dan bronkopneumonia pada bayi. Kalau kondisi pasien super jelek, maka pengawasan dilakukan tiap jam. Dan pasien yang kebanyakan pulang ke rahmatullah adalah pasien meningitis-ensefalitis-bronkopneumonia karena aspirasi. 

Meningitis-ensefalitis pada anak usia 7-10 tahun lumayan banyak, mereka biasanya bertahan sampai beberapa hari. Begitu juga bayi atau anak dengan pneumonia aspirasi atau bronkopneumonia, mereka bisa bertahan beberapa hari tapi akhirnya kelelahan (terutama karena distres respirasi) dan meninggal. Sebetulnya bisa dimasukkan ke (P)ICU, dibantu alat bantu nafas mekanik, tapi kadang kurang berpengaruh juga. Dan meski sudah diberi motivasi, terkadang karena kendala biaya mereka tidak bisa memasukkan anak mereka ke ICU.

"C, iya Nak nanti pulang ya, main lagi." Ibu anak C, yang Respirasi Rate-nya selalu 40 x/m (coba sendiri bernafas 40 kali per menit). Keadaan An. C memang agak membaik belakangan, meski RR tetap segitu. An. C didiagnosis pneumonia aspirasi et causa (karena) tersedak kacang. Sudah dimotivasi ICU, tapi keluarga menolak ec biaya. Akhirnya An. C memang pulang ke rumah. Pulang.

"Kalau Allah menghendaki, insyaAllah sembuh." Aku mendengar ayah An. H berkata begitu. An. H didiagnosis meningitis. Kuduknya benar-benar kaku. Semalam pemantauan tiap jam, sudah mulai presyok. Memang keadaannya jelek, sepertinya sepsis T_T. Cairan NGT (Nasogastric Tube)-nya merah kehitaman. Akhirnya pagi tadi, saat kami sedang bimbingan, ia pun pulang.

koass anak

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...