Bismillahirrahmanirrahim...
Pagi tadi, temen satu stase woro-woro di grup Forensik. Siap-siap otopsi, ada kasus bunuh diri di deket kosannya, alias masih deket-deket sama RSMS. Oke, karena siang hari, nggak males-malesan, hehe.
Polisi bawa tu korban *korban atau pelaku yaa?* karena ada dugaan pembunuhan, karena e karena kata dokter puskesmas ga ada tanda-tanda mati karena gantung diri, yaitu hipersekresi, lidah menjulur, dll. Tapi semua dibantah sama dr. spesialis forensik karena semua itu nggak mutlak.
Tadi kami cuma ngelakuin visum luar, masih dengan kamera saku-ku yang selalu kubawa kemana-mana dengan charger untuk jaga-jaga. Bau pesing karena korban ngeluarin urin. Pas mau diambil urinnya, nggak kena-kena, mungkin karena VU nggak terisi banyak. Darah keambil sih walaupun susah.
Dilihat dari jenis jeratan di leher, yang posisinya makin ke belakang makin tidak jelas dan tingginya lebih tinggi dari jejas di leher depan, serta jejas menebal dan kasar, itu menandakan jeratan terjadi sebelum korban meninggal. Ketiadaan tanda-tanda kejang seperti lidah terjulur itu kemungkinan terjadi karena korban meninggal seketika tanpa usaha mengambil nafas. Dengan berat badan yang lumayan, bila jatuh dari ketinggian, maka kematian dapat terjadi dalam waktu singkat.
Tidak ada tanda-tanda trauma dan perlawanan. Kuku tangan bersih, tidak ada tanda-tanda perlawanan. Seluruh tubuh bersih, tidak ada tanda-tanda trauma. Ada riwayat percobaan bunuh diri dari keterangan adik korban.
::forensik::
No comments:
Post a Comment