Bismillahirrahmanirrahim...
Sudah sering dengar pasti ya? Yap, semalem aku merenungkannya lagi, ceilaaah. Aku baru nyelesein buku bagus, judulnya Catatan Cinta Ibu & Anak karya Pipiet Senja dan putrinya Adzimattinur Siregar. Aku selalu suka buku hasil duet mereka.
Di sana, Teh Pipiet menceritakan suka dukanya menjadi pasien 'miskin' yang akan operasi. Biaya yang begitu mahal mencekik, petugas RS yang tidak ramah. Untuk yang terakhir aku sangat menyayangkan.
Aku tahu sekali, bagaimana kedua belah pihak yaitu pasien dan medis memiliki kepentingan masing-masing. Dan sistem RS kita memang belum baik, terutama untuk menengah ke bawah. Aku pernah nonton film dokumenter, Sicko, di sana banyak negara-negara maju yang sangat memudahkan asuransi. Semua warga yang ingin berobat tidak perlu lagi membayar. Si kaya secara tidak langsung membayari si miskin. Menyenangkan, melihat itu semua.
Dan, soal pegawai yang tidak ramah. Dokter yang judes dan tidak menjelaskan dengan baik prosedur yang akan dilakukan, aku tahu, kedua belah pihak sama-sama ingin yang terbaik. Ada kalanya seorang dokter mengalami suatu tekanan yang menyebabkan ia bekerja kurang maksimal. Bejibun orang datang dari berbagai penjuru Indonesia, hampir tanpa libur, tidur ditelpon harus segera datang ke RS. Lelah, pasti.
Begitu juga pasien. Kesakitan yang ia rasakan harus dibarengi empati yang besar dari seorang pegawai kesehatan, begitu pula perawat, pegawai administrasi, dan lain-lain. Yang pasti merasakan kejenuhan yang sangat, beribu kali ditanya bermacam alasan. Tapi setidaknya ia SEHAT?
Bukan menggurui, tapi hanya mengingatkan diri sendiri, dan kalian yang ingin diingatkan. Semoga kita memiliki rasa empati yang sangat besar, kelelahan akan terganti dengan senyum pasien. Indah.
Di sana, Teh Pipiet menceritakan suka dukanya menjadi pasien 'miskin' yang akan operasi. Biaya yang begitu mahal mencekik, petugas RS yang tidak ramah. Untuk yang terakhir aku sangat menyayangkan.
Aku tahu sekali, bagaimana kedua belah pihak yaitu pasien dan medis memiliki kepentingan masing-masing. Dan sistem RS kita memang belum baik, terutama untuk menengah ke bawah. Aku pernah nonton film dokumenter, Sicko, di sana banyak negara-negara maju yang sangat memudahkan asuransi. Semua warga yang ingin berobat tidak perlu lagi membayar. Si kaya secara tidak langsung membayari si miskin. Menyenangkan, melihat itu semua.
Dan, soal pegawai yang tidak ramah. Dokter yang judes dan tidak menjelaskan dengan baik prosedur yang akan dilakukan, aku tahu, kedua belah pihak sama-sama ingin yang terbaik. Ada kalanya seorang dokter mengalami suatu tekanan yang menyebabkan ia bekerja kurang maksimal. Bejibun orang datang dari berbagai penjuru Indonesia, hampir tanpa libur, tidur ditelpon harus segera datang ke RS. Lelah, pasti.
Begitu juga pasien. Kesakitan yang ia rasakan harus dibarengi empati yang besar dari seorang pegawai kesehatan, begitu pula perawat, pegawai administrasi, dan lain-lain. Yang pasti merasakan kejenuhan yang sangat, beribu kali ditanya bermacam alasan. Tapi setidaknya ia SEHAT?
Bukan menggurui, tapi hanya mengingatkan diri sendiri, dan kalian yang ingin diingatkan. Semoga kita memiliki rasa empati yang sangat besar, kelelahan akan terganti dengan senyum pasien. Indah.
catatan insomnia
insya Allah mbak...
ReplyDeletesemoga semakin banyak tenaga medis yg memilki EMPATI besar terhadap pasiennya,
semoga aku, mbak, dan yg lainnya termasuk salah satu dari mereka. AMin.
Iya Sivi, kita berusaha yang terbaik yah.. semoga bisa memikul amanah itu ;))
ReplyDelete