Thursday, May 30, 2013

Murni DOA

Bismillahirrahmanirrahim...

Di sunyi malam, aku bersembunyi.. xixi
Sudah lama nggak ngisi blog yang satu ini. Mulai dari Maret sampai Mei awal, aku merantau ke Jakarta. Ngapain? Persiapan UKDI fren. Momok yang satu itu memaksaku untuk berjuang di kota orang di mana belum pernah aku tinggal lama di sana. Nggak begitu menakutkan ternyata, meski selama 1,5 bulan itu aku pulang 2 kali :D

Di sana, aku tinggal di daerah Cempaka Putih supaya dekat kalau mau belajar ke Yarsi. Ikutan les juga di Manggarai, naik taxi ke sana. Hidup di sana lumayan berat, terutama urusan duit. Yah, walaupun sesekali nyicipin juga yang nggak ada di kampung. Yang jelas banyak banget pengalaman yang didapat, juga kenangan berharga yang dicatat.

Kemarin sore, hujan deras. Aku mutusin tidur karena seharian jalan. Menjelang magrib baru kebangun *jangan ditiru yah. Hape yang sedang dicharge aku intip. Hah! Ada apa nih, banyak BBM masuk, missed call, WA, hwaa. Dari sekilas baca, ini soal pengumuman UKDI!

Tahu nggak, sejak isu pengumuman diumumkan sabtu ini, alias 1 juni tidur makin nggak tenang. Berbagai macam mimpi tentang pengumuman menghantui. Ngeliat kondisi waktu ujian, aku ketakutan. Sebelum ujian, tiba-tiba migrain kambuh. Minum paracetamol. Selama ujian, migrain dan aura-nya datang, plus mual. Ya Rabb.... khawatir banget jawabanku nggak fokus sama pertanyaannya. Di sisi yang satu pengen segera selesai, di sisi yang lain waktu yang sedikit itu harus dimanfaatkan. Nggak mudah.

Setelah selesai ujian, cuma bisa diem sambil nenggak parasetamol lagi. Di kos, gelundungan ga jelas berharap migrain hilang. Hari itu hari terakhir di kos. Koper belum dipacking. Setelah minum kopi sisa semalam, alhamdulillah redaan. Aku menghabiskan malam sendiri di busway buat cari pengalaman baru. Besoknya naik kereta pagi *pake ngejar kereta dulu.

Bersambung ke kemarin sore. Jantungku mulai nggak karuan. Rasanya TTH sudah mulai muncul bibitnya. Ini soal UKDI! Baca BBM teratas, 'Fil kita lulus! Alhamdulillah.' Ngebaca itu nggak serta merta senang, teman. Langsung aku buka web NACE yang lemotnya ngalahin jalannya kura-kura peliharaanku. TTH makin mencengkeram. Temenku udah kasih skrisyut, tetep aja. Mataku bolak-balik ngebaca nomor ujian di kartu ujian dan skrinsyut. Ada. Sembari nunggu loading, mandi, shalat, berdoa. Kebuka! Aku pastikan, alhamdulillah benar.

Tapi kurasa itu murni kekuatan DOA. Doa dari bapak, ibu, semua. Begitu selesai balas bbm, dan telpon. Sebelum isya, aku bilang ke bapak. Beberapa hari sebelumnya aku selalu ngadu dan bilang kalo aku cemas, cemas banget. Sebelum ujian, bapak bilang ' yang penting sudah usaha, masalah hasilnya, kalau belum lulus ya dicoba lagi' agak bikin tenang. Bahkan di H-7 ujian, waktu aku bilang pengen pulang, suruh pulang. Big no, till the end dong.Tapi tetep saja ya. Aku bilang ke bapak, 'Pak, pengumumannya udah keluar' kataku, pake wajah super memelas. Langsung terkesiap dan pasang telinga, 'Gimana? Gimana?' Pelan aku bilang, 'Lulus, alhamdulillah.'

Bapak senyum, langsung meluk dan nepuk-nepuk. 'Selamat ya, selamat udah jadi dokter' Air mata nggak kuasa kutahan. Tapi gengsi, jadi sebentar saja aku mellow. 'Pak, bilang sama ibu.' Abis itu bapak bilang ke ibu. Ibu sama senangnya, alhamdulillah. Dibanding euforia, aku harus tetap menjaga sikap tentang kelulusan ini. Nggak bisa ngebayangin bagaimana temen-temen yang belum diberi kesempatan lulus, kadang mereka cuma kurang 1 poin saja. Dan aku bilang tadi, ini murni kekuatan doa. Terima kasih Ya Allah, Engkau memberi hamba kesempatan ini...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...