Friday, November 25, 2011

Donor Darah yang Gagal

Bismillahirrahmanirrahim...

2 minggu ini kan lagi stase luar, tiap kali berangkat dan pulang kami selalu lewat PMI. Minggu pertama lagi sakit, jadi sama sekali nggak kepikiran mau donor, bisa-bisa pingsan *lagi*. Minggu kedua, ada 'tamu' datang. Kemarin sebenernya udah ke sana, mau ngedonorin darah temenku dulu *haha* aku nunggu. Ini pertama kalinya mau donor di PMI, biasanya kalo PMI jadwal berkunjung ke kampus atau ke RS. Ndilalah terakhir kali PMI di kampus, aku terlambat, udah bubaran baru sempet ke sana. Pas di RS, aku nggak bisa ikut karena masih ada acara di bagianku. Yahh...

Dengan semangat 45 hari ini aku datang lagi. Padahal baru 'selesai' kemarin, aturan kan 1 minggu lewat dulu baru donor. Niatnya sih aku mau nggak bilang-bilang. Sekalian pengen tau Hb-ku bagus engga, lagi ga enak body *lah ini berani2nya mo donor juga* Penasaran juga kira-kira nanti kalau aku donor tuh bakal pingsan/pusing lagi engga *makin songong*.

Temenku yang kemarin lusa didepak gara2 Hb rendah berhasil melewati rintangan. Aku maju.
"Tidur cukup?" Ya
"Baru minum obat hari ini atau kemarin?" Enggak. Inilah nikmatnya kalo orang ga suka ngobat.
"Haid terakhir lebih dari 1 minggu?" Hehe... baru kemarin. "Baru kemarin?" Iya... hehe *pake muka polos dan memelas.
"Wah jangan dulu ya Mbak, nunggu seminggu lagi aja, saya tensi aja ya?!" Hiks.... didepak.

Didepak untuk pertama kalinya.

Tapi sih emang harusnya gitu, kalo PMI kebobolan, kayaknya aku ga kuat juga, soalnya tanda-tanda sakit muncul juga... haha. Tapi tetep penasaran. Pingsan terdahulu aku yakin karena aku lupa semalam sebelum donor itu aku habis begadang. Jadi, begadang jangan begadaaang kalau besoknya mau donooor... Penting looo *jangan ngeyel kayak aku*

NB: tempat donor darahnya nyaman, jadi makin nagih dah..

Yang belom rajin donor? Niatkan untuk umat yak, subhanallah dah pahalanya. Apalagi yang golongan darah AB... insyaAllah nambah pahala. Aku golda B, ada yang butuh? :D

Tuesday, November 22, 2011

Pasien-pasien

Bismillahirrahmanirrahim...

Ini pasienku, pasien presusku juga.
Mengaku sebagai Pensiunan Jendral PBB, lain waktu mengaku sebagai dokter, usianya 70 tahun kadang 100 tahun *padahal 25 tahun* Dan punya istri 50 orang, sedang hamil, salah satunya adalah dokter jiwa yang sedang merawatnya *hoohoho* Bipolar I Episode Kini Manik.

Ada lagi pasien Depresi Berat dg Ciri Psikotik Serasi Afek. Setelah dulu saat bekerja suka *mengutil* ditambah penyakitnya yang tak kunjung sembuh, ia makin merasa berdosa, bersalah, putus asa, tak berguna. Menangis, mendengar suara hatinya berkata, dan ingin bunuh diri.

Masih banyak sih, lanjut besok ah~

Jaga Pertama di RSJ

Bismillahirrahmanirrahim...

Aku jadi heran sendiri kenapa di stase ini aku malah nggak banyak cerita. Apa yaa?
Di minggu kedua kemarin, kami pindah RS, stase luar lah istilah kerennya. Hanya 1/2 jam perjalanan sampe, ke bangsal Sakura di RSUD Bms, khusus untuk bangsal jiwa. Sudah tahu kalau di sana bakal menemukan hal yang berbeda dengan di RSMS. Di RSMS cenderung pasien-pasien yang terawat, kalaupun harus ke bangsal, mereka pasien psikotik yang tidak separah pasien di RSUD Bms ini.

Aku tahu persis, kondisi pasien psikotik. Apalagi yang sudah tidak bisa mengontrol diri-sendiri. Kencing sembarangan. Aku tahu. Dan di sana, begitu masuk ke balik jeruji, akan ada orang-orang yang bercampur dengan orang normal, hampir tidak dikenali secara sekilas. Mereka beruntung, masih ditunggui. Di bagian paling belakang ada jeruji2 yang dibaliknya berkumpul sekumpulan orang dengan gangguan jiwa tak berpenunggu.

Jaga pertama, sore itu Ibu S sedang merangsek keluar pintu depan, minta pulang. Perawat mengejar-ngejar, Ibu S bergulingan di lantai. Aku bantu berdiri, dan perawat laki-laki tinggi besar mengawalnya kembali ke kamar. Setelah itu malah Ibu S menarikku pelan, mengajak bicara dengan gayanya yang logorrhea. Menembang, menyanyikan shalawat. Aku hanya senyam-senyum sendiri di depannya, setelah mengorek-ngorek perasaannya saat itu.

Temanku beda lagi. Ia benar-benar dikejar oleh pasien follow up-anku yang mencoba kabur. Kalau aku yang ada di sana, aku akan ketakutan melebihi temanku, karena aku tahu pasien ini post ngamuk di rumah dengan mengacungkan bendo ke bapaknya. Aih... Jangan kau bunuh aku!

Berada di sana, menyenangkan *minus baunya. Mengobrol banyak dengan pasien maupun keluarga *apalagi yang kooperatif* sangat menyenangkan. Menggali-gali perasaan mereka, aku ingin tahu apa yang terjadi.

::jiwa::

Monday, November 14, 2011

Qadha' Itu Sudah Selesai

Bismillahirrahmanirrahim...

Seorang pasien yang terkena penyakit depresi dan guncangan jiwa bertanya kepada dokter ahli penyakit jiwa. Jawaban yang diberikan oleh seorang dokter muslim adalah: "Ketahuilah bahwa alam semesta ini telah selesai diciptakan dan telah selesai diatur, tidak ada sesuatu yang bergerak di dunia ini, kecuali atas izin Allah. Lalu mengapa harus risau dan sedih?"

"Sesungguhnya, Allah telah menetapkan ketentuan-ketentuan atas makhluk-makhluk-Nya lima puluh tahun sebelum mereka diciptakan." (Al-Hadits)

Al-Mutannabi berkata dalam sebuah bait syairnya, Masalah kecil menjadi besar di mata orang yang kecil dan masalah besar menjadi kecil di mata orang besar.

:jiwa:
from La Tahzan

Wednesday, November 9, 2011

Me, on OK 1

Bismillahirrahmanirrahim...

It's me, on Operation Room Num. 1. Di hape mah bagus, hasil kamera hp temen yang 5 MP, tapi kok pas dibuka di laptop jelek ya? hahaha... au ah.. yang penting ngeksis.

Psychiatrist


Bismillahirrahmanirrahim...

Heyho! Sudah 3 hari ini aku pindah stase, yaitu: Jiwa! Aku akan mendalami ilmu jiwa selama 4 minggu. Sebelum jadi momok, aku harus mengungkapkan rasa cintaku pada ilmu ini. Waktu SMP, aku menuliskan cita-citaku adalah: psikolog dan fotografer, meskipun saat itu aku sudah tahu kalau aku suka menulis >> bukannya milih jadi seorang penulis.

Soal cita-cita aku memang berubah-ubah dan nggak ada yang benar-benar jadi tujuanku. Aku pernah pengen jadi arsitek karena aku suka gambar, tapi aku sadar diri eksak-ku ga bagus. Tapi sekarang aku terdampar di sini, dan aku pengen punya suatu tujuan.

Beberapa pilihan PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) sudah pernah mampir di kepala, tapi masih mempertimbangkan kekurangan diri dan minat. Dan sekarang ada 1 pilihan bercokol di kepala. Bagaimana kalau jadi psikiater? Bukannya sejak dulu aku suka akan hal ini?

Seseorang harus punya mimpi. Harus. Gantungkan mimpi setinggi langit, walaupun nanti terpeleset, kau masih bisa menggapai bintang. Salah satu cara mencintai bidang ilmu ini, saya yakin.


Friday, November 4, 2011

Bye Anestesi

Bismillahirrahmanirrahim....

1 hari lagi saja, dan ini berakhir. Seperti biasa, 1 bulan itu tak lama. Meski aku berharap segera berakhir hari-hari melelahkan itu, ternyata semakin dinikmati semakin menyenangkan.

Saat sudah hampir terpuruk dan ingin istirahat, maka pikiranku berkutat pada: bayangkan orang itu keluargamu, pasti ingin segera diselamatkan kan? Cepat, cepat, cepat! Kalau sedang jaga, dan ada konsulan operasi gawat darurat, maka memeriksa, mengonsulkan, menyiapkan operasi harus tau waktu. Kalau ada beberapa konsulan cito/gawat darurat, itu baru deh.. bingung.

Karena sering jaga, dan kalaupun nggak jaga pulangnya sore, waktu luang paling buat tidur dan ngerjain tugas. Baca buku di luar anestesi susah banget dilakuin. Hal paling menyenangkan adalah berinteraksi dengan pasien, biasanya pasien yang keadaannya nggak parah. Kalau disambut baik, bahagia deh. Kalau cuma anestesi regional, kadang ngajak ngobrol, atau ngangetin badannya kalau kedinginan, mijetin kalo pegel. Kalo mikirnya enteng, enak juga sih. Sedihnya kalau pasien yang setelah dioperasi, masuk ICU tapi keluarnya bukan ke bangsal melainkan ke IPJ.

Apalagi konsulennya baik-baik, banyak pelajaran hidup juga. Subhanallah, alhamdulillah....


bye anestesi....
thank you for all

Tuesday, November 1, 2011

Last week on Anestesi

Bismillahirrahmanirrahim...

Wah, udah minggu terakhir aja *inget tugas belom selese*. Maaf ya nggak pernah cerita tentang stase ini, selain isinya memang cuma operasi2, pulang sore terus, sudah capek dan malemnya bikin ppt buat morning report. Apalagi kalo pas lagi dan habis jaga, beuh mana sempat. Tapi udah mulai terbiasa sih. Jaga itu menyenangkan, kalau nggak full konsulan dan full operasi. Dan kalau laporan jaga sukses, hehe.

Hari ini jadwalku operasi di Instalasi Bedah Sentral. Bedah urologi. Biasanya maksimal jam 2 sudah selesai, tapi pasien terakhir alih operasi ke bedah umum, jadi moooloorrr.

Dari pasien pertama, kakek2 BPH dengan tindakan TURP. Pasiennya tensi naik turun, pas tinggi tuh tinggi banget, bisa sampe 180. Masih ngerasa mual padahal udah masuk ondansentron. Akhirnya TURP distop, khawatir terjadi TURP syndrome. Pasien masuk HCU.

Pasien kedua, vesicolithiasis, sectio ALTA. Batunya subhanallah, guedeee.... ckck. Ada batu segede itu di kandung kemih, nahlo.

Pasien terakhir, niatnya cuma drainase abses, ternyata malah ada masalah di saluran pencernaannya. Akhirnya alih operasi, jam 2 lebih, dioper ke bedah umum. Main sampai jam 5. Alhamdulillah akunya masih tahan padahal belom makan siang, hahaha, persediaan kalori cukup! Setelah itu, masukkan pasien ke ICU.

Lanjut follow up. Hujan makin deras, deras, deras. Niatnya mo minta jemput trus motor ditinggal, tapi akhirnya pulang sendiri dah, berhujan2 ria. Yahuy.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...